Ecosyste.ms: Awesome
An open API service indexing awesome lists of open source software.
https://github.com/tistaharahap/WordGraph
Word Graph utility built with NLTK and TextBlob
https://github.com/tistaharahap/WordGraph
Last synced: about 1 month ago
JSON representation
Word Graph utility built with NLTK and TextBlob
- Host: GitHub
- URL: https://github.com/tistaharahap/WordGraph
- Owner: tistaharahap
- License: mit
- Created: 2013-08-11T20:17:53.000Z (over 11 years ago)
- Default Branch: master
- Last Pushed: 2013-08-16T19:15:20.000Z (over 11 years ago)
- Last Synced: 2024-10-28T22:22:16.611Z (about 1 month ago)
- Language: Python
- Size: 141 KB
- Stars: 17
- Watchers: 3
- Forks: 5
- Open Issues: 0
-
Metadata Files:
- Readme: README.md
- License: LICENSE
Awesome Lists containing this project
- awesome-indo-projects - WordGraph - Weighting word frequency graph. (Python)
- awesome-indonesia-repo - WordGraph - Weighting word frequency graph. (Python)
- awesome-vietnam-repo - WordGraph - Weighting word frequency graph. (Python)
README
# WordGraph
This is a word grapher made with [NLTK](http://www.nltk.org) and [TextBlob](http://textblob.readthedocs.org/).
The primary purpose of this module is to create a graph connection from a collection of words and documents. Each connection together with corresponding words will have its own weight relative to the whole set of documents.
Weighting is performed by using [TF-IDF](https://en.wikipedia.org/wiki/Tf%E2%80%93idf) (Term Frequency - Inverse Document Frequency) algorithm. The algorithm basically figures out which words or set of words with most frequencies relative to the document itself and a set of documents.
## Installation
```bash
$ sudo pip install wordgrapher
$ python
>> import nltk
>> nltk.download()
```Please download the stopwords module for NLTK in order to have better accuracy.
If you need Indonesian stopwords, you can download from https://github.com/pebbie/pebahasa/blob/master/indonesian like so:
```bash
$ wget https://raw.github.com/pebbie/pebahasa/master/indonesian
$ mkdir -p ~/nltk_data/corpora/stopwords/
$ mv indonesian ~/nltk_data/corpora/stopwords/
```## Examples
```python
from word.grapher import WordGrapher
import pickle
import os
import timedoc = """Museum jakarta, banyak peninggalan Zaman dulu, trus barang2nya udah Tua dan rapuh.. banyak cerita d museum ini
tentang kota jakarta..di museum ini seringkali foto-foto karena tempatnya bersejarah bgt jadi harus di
abadikan. Kayaknya museum sejarah jakarta menjadi spot 'penting' belakangan ini. tiap weekend pasti PENUH sama
orang-orang yang mau foto-foto. gue sampe sempet ngantri cuma buat foto gedung doang."""
docs = [
"""museumnya bagus.., kalo lagi liburan rame banget, ga cuma wisatawan dari Indonesia, tapi dari luar
negeri juga... luas banget lagi di dalemnya.... seru..!! hehehehe""""""mau weekend tanpa mesti ngabisin duit ya dateng aja ke sini... kalo yang hobi fotografi juga banyak spot2 yang
menarik untuk difoto disini... kalo pengen moto arsitekturnya disarankan dateng pagi2 buta soalnya kalo udah agak
siangan pasti bakalan rame banget""","""ini dia yang jarang dilakukan anak muda, habis hang out bareng teman2 langsung cabut ke mall atau main ke rumah
teman. cobain sensasi berbeda dengan datang ke museum apalagi sebentar lagi ada konser avril. pasti seru banget
ngajakin si doi idola kita main ke situ, supaya lebih tau juga gimana sejarah kota yang tempati untuk konser
itu. :)""","""weekend seru juga kalau berkunjung ke museum sejarah jakarta, selain karena di halamannya biasanya ramai
orang-orang dan kita bisa hunting foto, di museum ini juga kalau weekend ada pertunjukkan mystery of batavia..
tambah asyik deh kalau jalan-jalan ke sini :)""","""Terletak di kawasan kota tua tepatnya dengan luas lebih dari 1.300 meter persegi. Dahulu gedung ini merupakan
balai kota lalu diresmikan menjadi Museum Fatahillah pada 30 Maret 1974. Kita dapat menemui berbagai objek di
museum ini seperti perjalanan sejarah Jakarta, replika peninggalan masa Tarumanegara dan Pajajaran, hasil
penggalian arkeologi, koleksi tentang kebudayaan Betawi, numismatic, dan becak. Ada juga patung Dewa Hermes dan
meriam Si Jagur yang dianggap mempunyai kekuatan magis serta bekas penjara bawah tanah yang dulu sempat digunakan
pada zaman penjajahan Belanda. Benar-benar museum yang patut dikunjungi, kita bisa hunting foto ataupun sekedar
menambah pengetahuan, apalagi dengan arsitekturnya yang klasik bergaya Belanda, akan menciptakan aura yang berbeda
ketika kita masuk ke dalamnya.""","""Merupakan aset bersejarah kebanggan Jakarta. Berada di komplek Kota Tua yang terkenal indah banget, museum ini
juga jadi salah satu daya tarik banyak pengunjung, ngga cuma lokal tapi juga mancanegara. Pas masuk ke dalamnya,
atmosfernya langsung beda karena gaya arsitektur Belanda yang masih dipertahankan. Kalau mau keliling bisa
ditemenin sama guide ataupun bisa juga sendiri. Mau wisata pendidikan sejarah Jakarta sekaligus hunting foto
semuanya lengkap di sini. :)""","""Weekend pagi seru juga datang kesini bisa hunting foto2 yang keren dari tempat ini. Arsitektur bangunan disini
unik2 dan super jadul seru rasanya kesini sekali2 for a change from the bustling city view that we have every
day.""","""Dikawasan ini sering sekali dijadikan tempat untuk hunting foto modeling maupun prewedding. Hal tersebut
dikarenakan setting tempat yang kuno dan klasik dan bernuansa jaman kolonial. Di tempat ini ada beberapa museum
seperti museum fatahilah yang menceritakan sejarah jakarta dan museum wayang yang memamerkan semua koleksi wayang
yang terdapat di Indonesia. Di Hall atau lapangan bagian tengah dari kawasan ini selalu ramai dikunjungi oleh
masyarakat yang ingin bersantai dengan menyewa sepeda tua yang dapat digunakan untuk berkeliling dengan tarif
perjam sebesar 20ribu saja. Jika kita lapar maka ada cafe Batavia yang selalu ramai dikunjungi. Kawasan kota tua
ini juga sering dijadikan salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh orang asing yang sedang berkunjung ke
jakarta jadi tidak heran terdapat banyak sekali bule yang berlalu-lalang disini. Bagian yang menjadi favorit gwa
adalah saat malam hari terdapat wisata malam yang memanjakan mata. Di depan museum Fatahillah sering dibuat
pertunjukan laser yang sangat indah dengan lampu-lampu sorot yang menawan. :)"""
]def pickle_get(filename):
try:
statinfo = os.stat(filename)if statinfo.st_size > 0:
f = open(filename)
result = pickle.load(f)
f.close()return result
raise OSError
except OSError:
return Nonedef pickle_set(filename, obj):
f = open(filename, 'wb')
pickle.dump(obj, f)
f.close()_start = time.time()
fn = "wg.pickle"
wg = pickle_get(filename=fn)
if wg is None:
wg = WordGrapher()
wg.set_documents(docs=docs)d = ""
for item in docs:
d = "%s %s" % (d, item)
wg.set_document(doc=d)wg.analyze(count=1000, percentage=True)
pickle_set(filename=fn, obj=wg)graph = wg.graph(word="banget")
elapsed = time.time() - _startprint graph
print "\nElapsed Time: %.18f" % (elapsed)
```### Benchmark
The above code ran for __639 seconds__ on its initial run. Once the TF-IDF score is calculated and pickled, it should
take way faster to run with my laptop achieving __0.03xxxx second__ in subsequent runs. This is still 1 core only, now
adding codes to let it run concurrently.## Development History
__0.1.0__ - Basic TF-IDF Methods
__0.2.0__ - Working graph method
__0.3.0__ - Reworked graph method and added conpig for concurrency although yet to be implemented